Persentase Kesembuhan Pasien Covid-19 Tertinggi di Jabar dan Nasional

Walikota Depok, Mohammad Idris

Balaikota, Depok Satu
Kota Depok menjadi wilayah yang memiliki persentase kesembuhan pasien Covid-19 tertinggi, baik di level Jawa Barat (Jabar) maupun Nasional. Berdasarkan informasi yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, hari ini jumlah kasus yang sembuh 728 orang dari 924 kasus konfirmasi positif atau persentase kesembuhan pasien mencapai 78,79 persen.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, perhitungan ini didasarkan pada data yang ada di aplikasi Pusat Informasi Covid-19 Kota Depok (Picodep). Dikarenakan, pelaporan perkembangan penyebaran Covid-19 di aplikasi ini dilakukan secara langsung (realtime) setiap harinya.

“Kalau kita lihat data dari provinsi, rasio angka kesembuhannya sebanyak 38,87 persen. Adapun di level nasional, mencapai 48,8 persen dari yang terkonfirmasi,” kata Mohammad Idris, Jumat (17/07/2020).

Selain itu, ucapnya, persentase yang meninggal (angka mortalitas) di Kota Depok mencapai 3,8 persen. Sedangkan di Jabar sebanyak 3,5 persen dan data di Pusat sebanyak 4,7 persen.

Dari data tersebut, kasus konfirmasi meninggal terbanyak pada kelompok lanjut usia yang memiliki faktor risiko dan lebih rentan, yaitu 24 kasus dari 38 kasus. Angka kematian ini terus menurun dibandingkan sejak awal kasus ditemukan di Kota Depok.

Berdasarkan data picodep didapatkan bahwa angka kematian padal akhir Maret sebesar 11,6 persen dan terus menurun pada akhir April 6,2 persen, akhir Mei 5,4 persen, akhir Juni 4,4 persen dan per tanggal 16 Juli sebesar 3,8 persen.

“Perhitungan tersebut dihitung dari kasus yang meninggal dibagi jumlah terkonfirmasi,” tuturnya.

Mohammad Idris yang juga, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok menyatakan, kasus penyebaran Covid-19 di wilayahnya menjadi tinggi, dikarenakan jumlah penduduk Depok yang cukup padat, yaitu mencapai 2,4 juta jiwa. Jadi apabila dihitung berdasarkan per 100 ribu penduduk, dirinya menilai perhitungan tersebut kurang mewakili kondisi sebenarnya. Sebab, perhitungan angka kematian per 100 ribu penduduk lebih bermakna jika diimbangi kemampuan tes yang sudah memadai.

“Jadi kalau mau menggunakan perhitungan per 100 ribu penduduk, maka angka kematian mencapai 1,44 kasus per 100.000 penduduk,” jelasnya.

Mohammad Idris menambahkan, terkait insidens rate (IR), perhitungannya dilihat dari perkembangan kasus setiap satu atau dua minggu. Adapun IR di Kota Depok dalam dua minggu terakhir mencapai 8,6.

“Perlu diketahui secara wilayah Kota Depok berdekatan dengan episentrumnya pertama kali kasus Covid-19, yaitu DKI Jakarta. Selain itu, upaya penjaringan kasus melalui rapid test dan Swab PCR juga lebih gencar,” tutupnya.(wan)

Posting Komentar

0 Komentar