PNJ Tandatangani MoU Dengan PT. Formosa Teknologi Central


Beji, Depok Satu
Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) menandatangani nota kesepakatan kerjasama dengan PT. Formosa Teknologi Central, Kamis (16/07).

Kerjasama tersebut untuk menjembatani antara dunia pendidikan dengan kebutuhan industri.

Penandatanganan Mou kerjasama dilakukan oleh Direktur PNJ, Dr. Zaenal Nur Arifin dan Direktur Utama PT Formosa Teknologi Central, Mr Kao Ying Chang di lantai 3 Gedung Direktorat PNJ, Kampus UI Depok.

Menurut Direktur PNJ, Dr. Zaenal Nur Arifin. PNJ sebagai Perguruan Tinggi vokasi saat ini didorong untuk melaksanakan kerjasama dengan Dunia usaha dan dunia industri. Adapun paket kerjasama yang dilakukan meliputi kuliah umum industri, penyediaan tempat magang bagi mahasiswa, rekruitmen lulusan, penyusunan kurikulum berbasis industri, pemberdayaan sumber daya manusia, dan penyediaan fasilitas sarana prasarana pembelajaran, serta lainnya.


"Sebenarnya PNJ sudah melaksanakan sejumlah kerjasama dengan industri, diantaranya dengan Trakindo, PT. Denso, dan GMF. Bahkan ada kerjasama dengan paket lengkap seperti PT. Holcim dan Badan LNG. Karena itu, PNJ akan memprogramkan kerjasama dengan paket lengkap. Bukan sekedar magang tapi semuanya sudah inklude dalam kerjasama tersebut," ujar Zaenal.

Terakhir, lanjut Zaenal, telah dilakukan kerjasama terbaru dengan PT.Waskita Karya disusul pada hari ini kerjasama dengan PT. Formosa Teknologi Central.

"Alhamdulillah kerjasama ini disaksikan oleh Dirjen Pendidikan Vokasi dan Profesi Kemendikbud. Semoga kerjasama ini diridhoi oleh Allah SWT dan semua diberikan kesehatan untuk menjalankan tugasnya," harap Zaenal.


Direktur Utama PT. Formosa Teknologi Central, Mr Kao Ying Chang melalui Kepala Pelatihan Keahlian Permesinan mengatakan, orientasi utama kami adalah untuk meningkatkan kemampuan operator permesinan yang semakin maju untuk memenuhi kebutuhan tenaga-tenaga operator permesinan.

"Ketika perindustrian memiliki mesin canggih, ternyata sangat sulit untuk mencari operatornya. Karena itu, dibuatlah lembaga pelatihan agar setelah lulus mengikuti pelatihan bisa diterima di dunia industri," jelasnya.

Sementara itu, Dirjen Pendidikan Vokasi dan Profesi Kemendikbud, Wikan Sakarinto mengatakan ada sembilan paket program penggalian kompetensi yang dibutuhkan pasar kerja ke depan (link and match) yang sedang dikembangkan. Minimal ada empat yang harus dipenuhi yaitu kurikulum yang disetujui industri, Dosen tamu, magang, komitmen untuk menyerap lulusan.

"Link and match ini yang wajib di jaman sekarang," tandasnya.(wan)

Posting Komentar

0 Komentar