Kelangkaan Daging Sapi Harus Segera Diatasi

 

Cimanggis, Depok Satu.com

Mahalnya harga daging sapi membuat pedagang merasa kesulitan menjualnya. Selain modal makin besar,  pembelinya juga sedikit. 

Bahkan belakangan ini  para pedagang daging sapi di pasar-pasar melakukan mogok dagang yang disebabkan oleh sangat mahalnya harga daging sapi. 

Ini harus disikapi serius pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian, demikian disampaikan  Mahfudz Abdurrahman. Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Jumat (21/01/21). 

“Kita ini ga juga bisa keluar dari persoalan rantai pasok (supply chain) kebutuhan pangan, masalah selalu berulang. Pas pasokan over alias berlebih, harga jatuh. Saat pasokan menipis, otomatis harga makin mahal. Padahal saya yakin semua bisa diperkirakan, diperhitungkan dan diantisipasi. Ini membuat miris kita semua,” kata Anggota DPR RI yang mewakili Kota Depok dan Kota Bekasi.

“Banyak yang mengeluh ke saya, kenapa harga daging sapi tidak juga turun, padahal puasa dan lebaran masih lumayan lama. Pedagang daging pun mengeluh, mereka bingung kenapa pasokan daging tidak ditambah?, padahal harga daging sudah tidak wajar lagi sejak lama,” ujarnya 

Sekarang ini, dikatakanya,  harga daging sudah mencapai Rp130 ribu per kg, bahkan Rp140 ribu perkilo. Sudah sangat tidak wajar, dimana yang wajar dikisaran Rp100 ribu perkilo. 

Mahfudz menambahkan, Dapil di Kota Depok dan Kota Bekasi merupakan Dapil perkotaan dengan ribuan pelaku usaha yang menggunakan daging sapi dalam usahanya, mereka yang terkena dampak mahalnya harga daging sapi. Termasuk ibu-ibu rumah tangga. 

“Kami meminta jajaran pemerintah terkait, baik di pusat dan di daerah agar membuat langkah nyata. Persoalan mahalnya harga daging sapi bisa segera terselesaikan. Kami di DPR RI akan meminta pertanggungjawaban pemerintah, dalam hal ini mitra Komisi VI yaitu Kementerian Perdagangan,” tegas Bendahara Umum DPP PKS ini.

Dia meminta jajaran penegak hukum, untuk mencari tahu kenapa daging sapi makin langka dan ujungnya harga makin mahal, bukan apa-apa. Untuk antisipasi saja, jangan-jangan ada pihak yang bermain. Sehingga meraup untung besar atas mahalnya harga daging sapi. Kalau ternyata benar ada, harus ditindak sesuai dengan aturan yang berlaku. Supaya jera dan kapok. 

Dirinya juga meminta pemerintah  untuk memperbanyak operasi pasar daging sapi, terutama di pasar-pasar tradisional. Dengan harga yang terjangkau tentunya. Untuk membantu pelaku usaha dan masyarakat yang membutuhkan daging sapi. 

“Tetap dengan memperhatikan kualitas daging sapi, jangan malah nanti muncul persoalan baru. Dikarenakan kualitas daging sapi yang tidak baik. Saya juga meminta semua pihak terkait, dalam hal ini pemerintah, sektor swasta besar dan kecil, serta pedagang. Agar peristiwa yang terjadi saat ini, tidak lagi terjadi nanti. Apalagi beberapa bulan kedepan sudah masuk bulan puasa dan lebaran. Ketersediaan pasokan harus mencukupi dan yang paling penting. Harga harus wajar.” tegas Mahfudz Abdurrahman.(Deb)

Posting Komentar

0 Komentar