Festival Ngaduk Dodol Lestarikan Budaya Jelang Idul Fitri

 

Sawangan, Depoksatu.com

Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H, makanan khas Lebaran ramai-ramai diproduksi warga.

Adalah dodol Betawi salah satu kuliner khas. Bagi masyarakat Betawi makanan dodol ini sangat identik dengan perayaan hari raya Idul Fitri, seperti yang dilakukan secara massal warga di lingkungan RW 06, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok.  

"Kaga berasa lebaran rasanya kalau kaga ngaduk dodol," ungkap Adi Bontot selaku Ketua RW.06 Kelurahan Pasir Putih ketika ditemui disela-sela ngaduk dodol pada Senin (17/4/2023).

Kuliner ini memang terbilang istimewa karena proses pembuatannya membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit, dari awal proses hingga masak jika ingin mendapatkan kwalitas yang bagus itu bisa memakan waktu hingga 12 jam proses pembuatannya dan pasti membutuhkan banyak tenaga sehingga cosnya jadi tinggi alias mahal.

Karena hal inilah barangkali belakangan ini masyarakat kita sudah jarang yang ngaduk meski mau lebaran.

Selain pada perayaan Idul Fitri kue ini pun sering digunakan dalam acara resepsi pernikahan.  "Kalau jaman dulu mah orang tua kita suka ngaduk dodol, selain buat lebaran juga buat ngebesan Lanang, buat ngisiin dondang,"  kata salah satu warga yang tak bersedia disebut namanya.

Namun bagi pengurus lingkungan RW.06 mereka bekerjasama dengan donatur sengaja membuat acara Festival Ngaduk Dodol yang diikuti oleh warga, tujuannya  untuk melestarikan budaya ngaduk dodol dan yang kedua berbagi kebahagiaan kepada warga menjelang Idul Fitri.

Karena peserta yang pada bekerja ngaduk dodol ini akan mendapatkan hadiah bagi kelompok yang berhasil membuat dodol dengan kwalitas terbaik.

Kemudian, ditambahkannya,   warga yang lainpun akan bahagia, karena dodol hasil lomba ini kan kita bagikan kepada seluruh warga. 

“Jadi dodolnya akan dibagikan kepada warga sekitar dilingkungan RW 06 ini,” pungkas Adi. (dib)


Posting Komentar

0 Komentar